Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Layanan Teknologi Keuangan Berbasiskan Pinjaman

Perkembangan teknologi digital di Indonesia terbilang cukup signifikan dan telah menjadi penggerak baru dalam pertumbuhan ekonomi, salah satunya pada sektor finansial. Saat ini industri finansial telah menghadirkan inovasi baru yaitu sebuah platform yang mengkombinasikan layanan keuangan dengan teknologi, atau disebut dengan financial technology (FinTech). Berbagai layanan yang ditawarkan FinTech memudahkan aktivitas masyarakat. Salah satunya layanan FinTech Lending. FinTech Lending membantu memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan dana baik untuk keperluan konsumtif maupun produktif melalui pinjaman yang diberikan secara online. Namun, keinginan masyarakat dalam menggunakan FinTech Lending masih terbilang rendah, hingga saat ini baru terdapat 164 perusahaan FinTech Lending yang telah terdaftar dan memiliki izin dari OJK, dengan 605.935 entitas rekening pemberi pinjaman serta 18.569.123 entitas rekening peminjam. Rendahnya keinginan tersebut akibat banyaknya issue terkait FinTech Lending ilegal. Tercatat 144 platform FinTech Lending ilegal yang masih beroperasi, sehingga mengikis kepercayaan masyarakat untuk menggunakan FinTech Lending legal. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi penerimaan layanan teknologi keuangan berbasiskan pinjaman, dengan cara mengetahui faktor apakah yang paling mempengaruhi niat menggunakan FinTech Lending, metodenya yaitu dengan mengumpulkan beberapa variabel yang diolah dengan perhitungan SEM-PLS pada aplikasi SmartPLS. Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian ini, faktor yang mempengaruhi keinginan menggunakan FinTech Lending adalah Familiarity dan Personal Innovativeness. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebuah rekomendasi bagi penyelenggara FinTech Lending untuk meningkatkan kualitas fitur dan layanan yang ditawarkan kepada masyarakat.