Prototipe Aplikasi Sanggar Bale Bambu

Sanggar Bale Bambu didirikan pada 4 Oktober 2014 oleh Bapak Ahmad, seorang pecinta dan pelestari budaya Betawi yang berdedikasi. Berawal dari keinginan untuk menjaga warisan budaya nenek moyang, sanggar ini kini menjadi salah satu pusat kebudayaan Betawi yang dikenal luas. Nama "Bale Bambu" dipilih karena bambu merupakan simbol kekuatan, ketahanan, dan fleksibilitas yang mencerminkan semangat dan karakter masyarakat Betawi. Buku ini memberikan penjelasan tentang elemen desain prototipe aplikasi Sabale (Sanggar
Bale Bambu) yang dirancang sebagai aplikasi interaktif untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dalam mengenal budaya Betawi secara khusus. Aplikasi ini hadir sebagai wujud dedikasi kami dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Betawi kepada generasi muda dan masyarakat luas. Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya akan nilai sejarah, seni, dan tradisi, budaya Betawi memiliki pesona unik yang patut untuk dijaga dan dikenalkan kepada dunia. Sanggar Bale Bambu, yang telah lama menjadi pusat
kegiatan dan pembelajaran budaya Betawi, kini menghadirkan pengalaman digital melalui aplikasi mobile ini.
Dengan fitur-fitur interaktif dan informatif, aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mempelajari, memahami, dan mengapresiasi berbagai aspek budaya Betawi, mulai dari seni musik, tarian, kuliner, hingga tradisi dan cerita rakyat yang melegenda. Terdapat tiga fitur utama yang dirancang diantaranya, pendaftaran akun Sabale, Informasi
layanan budaya, dan pemesanan (booking) layanan budaya. Adapun layanan budaya yang ditampilkan dalam prototipe, yaitu Palang pintu, Musik Betawi, Pencak silat, Aksesoris Betawi, Lenong dan Ondel- ondel. Melalui aplikasi ini, kami berharap dapat menjadi jembatan yang menghubungkan generasi masa kini dengan warisan leluhur, serta mendorong partisipasi aktif dalam pelestarian budaya Betawi. Mari bersama-sama menjelajahi keindahan dan keunikan budaya Betawi melalui genggaman Anda. Selamat menggunakan aplikasi Sanggar Bale Bambu, dan selamat menikmati perjalanan budaya yang penuh makna