Pengembangan Platfrom #PantauLingkungan untuk memantau Pembangunan Destruktif Yang Berpotensi Mencancam Kerusakan Lingkungan Studi Kasus : WALHI

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) merupakan sebuah organisasi gerakan lingkungan hidup terbesar di Indonesia, dengan jumlah anggota sebanyak 487 organisasi dari unsur organisasi non pemerintah dan organisasi pencinta alam, serta 203 anggota individu yang tersebar di 28 propinsi di Indonesia. Sejak tahun 1980 hingga saat ini, WALHI secara aktif mendorong upaya-upaya penyelamatan dan pemulihan lingkungan hidup di Indonesia. Pada penelitian ini membahas tentang masalah kurangnya efektif sebuah platform yang berada pada suatu instansi, yaitu WALHI. Penelitian ini mengangkat sebuah permasalahan yang dirasakan masyarakat maupun pihak WALHI nya sendiri. Penelitian ini bertujuan melakukan pengembangan pada platform WALHI untuk menggambarkan kegiatan serta arus informasi teraktual dari WALHI agar masyarakat mengetahui arus informasi terkini terutama mengenai lingkungan yang dapat mempermudah para pengurus WALHI untuk mengelola data pada platform juga masyarakat untuk mengakses sebuah platform yang dimiliki WALHI. Adapun instrumen penelitian ini yaitu melalui observasi dan wawancara secara langsung kepada pihak WALHI, membahas mengenai tentang keluhan yang dirasakan ketika platform diakses dan fitur apa saja yang dibutuhkan hingga dapat menutupi kekurangan yang ada. Juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kesadaran ancaman kerusakan lingkungan hidup, maka dari itu penelitian ini difokuskan untuk melakukan pengembangan platform WALHI. Melalui metode Scrum, penulis melakukan pengembangan pada platform WALHI ini, karena Scrum merupakan metodologi yang termasuk dalam agile software development. Scrum dinilai dapat menghasilkan kualitas perangkat lunak yang baik sesuai dengan keinginan pengguna, dapat digunakan dalam proyek besar maupun kecil, dan mudah untuk mengadopsi perubahan..
Kata kunci : Pengembangan platform, Kerusakan Lingkungan, Fitur, Metode Scrum, WALHI